JIKA diibaratkan sebagai sebuah tempat, maka lapangan sepak bola merupakan altar yang suci. Tempat di mana orang-orang yang berada di dalamnya hanya boleh patuh dengan satu orang yang juga "disucikan" yaitu wasit. Dia berkuasa penuh terhadap hasil yang terjadi di lapangan dan tak boleh diintervensi pihak mana pun.
Sayangnya, kesucian lapangan hijau dan juga wasit itu kian meluntur. Khususnya di Indonesia. Wasit tak lagi untouchable. Para "pengikutnya" yaitu pemain di lapangan hijau juga kerap menginjak-injak "kesucian" seorang wasit. Terlepas dari "titahnya" yang keliru, tetap saja tindakan para "pupil".
Kejadian terbaru mungkin yang paling hebat. Pada pertandingan Divisi Utama antara tuan rumah Persis Solo dan Gresik United di Stadion Manahan, Kamis (12/2), garis suci lapangan hijau ternoda oleh tindakan pihak keamanan. Ketika polisi menangkap Nova Zaelan (Persis) dan Bernard Mamadon (GU) yang menjadi pemicu perkelahian kedua tim, 10 menit menjelang laga berakhir.
"Memukul itu tindakan pidana. Keduanya kami tangkap. Soal pertandingan kan masih tetap bisa dilanjutkan dengan pemain pengganti." Demikian keterangan pihak kepolisian soal penahanan kedua pemain itu.
Waduh, sudah dipandang remehkah kualitas wasit di Indonesia sehingga dengan seenaknya pihak luar menodai kesucian lapangan hijau?
Coba sedikit berandai-andai Indonesia itu lebih cepat menjadi tuan rumah Piala Dunia, yaitu menjadi tuan rumah Piala Dunia 2010. Pada sebuah pertandingan, perkelahian kembali terjadi saat Inggris bertemu Argentina. Taruhlah Carlos Tevez bersitegang dengan John Terry yang berujung pemukulan.
Jika pandangan pihak kepolisian masih sama seperti saat pertemuan Persis vs GU di Manahan, bisa jadi Tevez dan Terry akan segera digelandang ke Polsek atau Polres terdekat. Atau malah, pihak kepolisian akan bekerja sama dengan Interpol untuk mengekstradiksi kedua pemain itu kembali ke negaranya. Ah... aya-aya wae...
Kembali ke kejadian di Stadion Manahan Solo. Saya rasa, insiden itu pantas masuk acara Stuart Ripley"s: Believe It or Not. Sebab, mungkin cuma ada di Indonesia polisi bisa mengusir pemain keluar dari lapangan hijau. Seperti Kotaro Minami di film Ksatria Baja Hitam, polisi bisa dengan seketika "Berubah" menjadi korps baju hitam.(jalu)
Rabu, 28 Oktober 2009
Lapangan Hijau Tak Lagi Suci
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar